STEROKIMIA
Susunan
atom atom yang memberikan ciri pada stereoisomr tertentu disebut konfigurasi.
A.
Konfigurasi mutlak dan relatif
Konfigurasi
absolut berdasarkan ketentuan
Cahn-Ingold-Prelog dimana sistem ini yang paling sukses untuk menunjukkan
konfigurasi senyawa-senyawa umum.sistem
ini menggunakan huruf R atau S untuk
setiap pusat kiral dalam molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan
konfigurasi pusat kiral molekul obat.
Konfigurasi
relatif meggunakan proyeksi Fischer dimana penggambaran konfigurasi gugus
disekitar pusat kiral yang berbeda yaitu konvensi D dan L. Konfigurasi
dikatakan relatif karena cara penentuannya berdasarkan perbandingan
atas senyawa pembanding. Dalam biokimia metode inbanyak digunakan terutama pada karbon hidrat dan sama amino.
1.KONFIGURASI
R DAN S
Kebanyakan struktur/ konfigurasi
menggunakan awalan R dan S. Sesuai prosedur yang dikemukakanoleh R.S Chan (the
Vhemical,london), dan V. Prelog (EidgenossicheTecnische Hochshule , Zurich)meliputi dua langkah .
Langkah
1. Mengikuti serangkaian aturan berikut, kita menentukan urutan prioritas
empat atom atau empat gugus, disebut empat
ligan yang terkaid pada pusat kiral. Contoh: senyawa CHClBrI,
empat atom yang terkaid pada pusat khiral atom karbon semuanya berbeda dan prioritas, tergantung pada nomor atom , nomor atom yang lebih
tinggi pula. hingga urutan prioritas I,
Br,C, H.
Langkah 2. Kita
membayangkan orientasi molekul
sedemikian rupa hingga ligan yang paling rendah preritasnya diarahkan menjauhi dari pandangan mata kita kemudan mengamati
susunan ligan yang tertinggal .
jika dimulai urutan ligan yang paling
tinggi prioritas nya ke ligan yang prioritasnya kedua dan kemudian ketiga, mata
kita bergerak sesuai arah jarum jam, maka konfigurasi diberi spesifikasi R
(latin : rectus, kanan ) ; jika
kebalikan arah jarum jam, konfigurasi dinyatakan S (latin: sinistes, kiri ). Kedua konfigurasi dapat digambarkan sebagai
berikut:
Aturan
–aturan
Guna memperjelas konfigurasi R dan S
aturan-aturan berikut dapat dipakai sebagai pijakan .
Aturan 1.
Jika empat atom yang semuanya erbeda terikat pada pusat khiral, maka priroritas
tergantung pada nomer atom , nomer atom yang lebih tinggi mempunyai prioritas
yang lebih tinggi. Jika dua atom merupakan isotop dari unsur yang sama, maka
atom yang mempunyai nomor massa yang lebih tinggi mempunyai prioritas yang
lebih tinggi.
Contoh :
Pada
asma kloro iodo metana asam sulfanoat urutannya adalah I,Cl,S,H : pada
α-deuterioetil bromida urutan prioritas adalah Br ,C,D,H.
Aturan 2. Jika
prioritas relatif dua gugus tidak dapat ditentukan berdasarkan aturan 1, maka
prioritas ditentukan terhadapatom berikut dalam gugus dengan arah menjauhi
pusat kiral.jika dua atom terikat pada pusat kiral sama , maka kita
membandingkan atom-atom yang terkait pada setiap atom –atom yang pertama.
Contoh
senyawa sek-butil klorida , pada senyawa ini dua atom yang terkaid pada pusat
kiral adalah karbo. Pada CH3 atom-atom kedua adalah H,H,H; Sedangkan
pada C2H5atom-atom kedua adalah C,H,H. Karena karbon
mempunyai nomer atom yang lebih tinggi .
hingga urutan prioritas sek-butil klorid adalah Cl,C2H5.CH3,H.
Pada
3-kloro-2-metil pentana ,C,CH sotropil memiliki prioritas lebih tinggi dari
pada C,H,H etil dan urutan prioritas
adalah Cl-, isopropil, etil,H.
Pada
1,2-dikloro-3-metil butana urutan prioritas Cl,H,H dan CH2Cl,
kemudian C,C,H dari isopropil. Klor mempunyai nomor atom lebih tinggi daripada dari pada karbon. Sehingga
urutan prioritas Cl,CH2Cl, Isoprofil, H
Aturan
3 : Bila
terdapat ikatan rangkap dua atau raangkap tiga, maka kedua atom dipandang sebagai kelipatan dua atau
kelipatan tiga, misal:
Contoh : pada gliseraldehidaa, gugus OH
mempunyai prioritas yang paling tinggi,
dan urutan prioritas adalah –OH. –CHO,-CH2OH,-H
Gliseraldehida
Gugus
fenil, C6H5-,memiliki
salah satu struktur kekule.
Contoh
:
Pada
1-amino-2-metil-1-fenil propana urutan prioritas adalah : NH2,C6H5
,C3H7,H.
Penamaan
yang dikait kan dengan konfigurasi dan arah rotasi , sebagai contoh
(S)-(+)-sek-butilklorida, modifikasi resmik dapat dinyatakan dengan tanda RS,
misal : (RS)-sek-butilklorida.
A. PEMISAHAN
CAMPURAN- CAMPURAN RESMEN
Pemisahan
dari campuran resemat menjadi komponen-komponennya D dan L, dikenal
sbagaipemisahan resemat (resolution).
Ada beberapa cara yang dapat
digunakan :
1.) Pemisahan
secara mekanik
Cara ini dapat
dikerjakan bilamana bentuk-bentuk zatnya mempunyai bentuk kristal tertentu yang
baik , dan bentuk-bentuk d dan l merupakan bayangan cermin satu terhadap
lainnya, hingga dengan demikian zat
tersebut dapat diambil dengan tangan . cara in telah dilakukan oleh pousteur
dalam usahanya memisahkan asam-asam terlarut dalam hal ini kristal-kristal
enantiomorp dari natrium ammonium tartrat akan berpisah hanya pada temperatur
di bawah 28°C. Di atas temperatur peralihan ini natrium ammonium resemat tidak
dapat terpisah.
2.) Cara
biokimia
Pasteur dalam percobaanya menemukan bahwa bila
mikroorganisme penicilium
glaucum
ditambahkan
di dalam larutan encer berair dari garam-garam nutrient (garam-garam
fosfat,ammonium) yang mengandung asam resemat, yang mula-mula merupakan larutan
yang tak aktif , ternyata lama-kelamaan
menjadi putar ke kiri.mikroorganisme ternyata merusak d-tartrat dan akibatnya terjadi bentuk l.
Telah diketahui
bahwa perusakan sutu dari dua enantiomer dapat dilakukan oleh mold atau
bekteria atau bahkan oleh organisme –organisme yang lebih tinggi . misalnya dl-mandelonitrile
akan menjad putar kekiri bila direaksikan oleh enzim mulisin.
3.) Dengan
menggunakan senyawa-senyawa yang aktip optik
cara
ini paling sering digunakan. Pada cara ini digunakan basa yang aktip optik
(alkaloid) seperti l-morphine, l-kuinin atau l-brucin, hingga kalau ditambahkan
pada campuraan dl-asam akan membentuk dua buah garam yang tidak enantiomer
melainkan diastereoismer.
contoh diatas
menunjukan dl-asam dinetralisir dengan basa putar kekanan (d’), maka
diperoleh dua garam dimana yang satu terdiri atas dua bagian
putar kekanan (dd’) dan yang lain terdiri atas komponen-komponen kanan dan kiri
(ld’) . kedua garam tersebut berbeda dalam sifat-sifatnya dan senyawa biasannya
dapat dipisahkan dengan jalan kristalisasi bertingkat.