ATOM DAN MOLEKUL DALAM KIMIA ORGANIK
PENDAHULUAN
sejarah kimia organik diawali sejak pertengahan abad ke-17,awalnya
tidak dapat dijelaskan perbedaan antara senyawayang diperoleh dari
organisme hidup dengan senyawa yang dari bahan mineral.Seorang ahli
kimia dari Swedia ,Torbern Bergman, tahun 1770 menjelaskan antara
perbedaan senyawa organik dan anorganik. Senyawa yang diperoleh dari
tumbuhan dan hewan sangat diisolasi. Ketika dapat dimurnikan
,senyawa-senyawa yang diperoleh dari bahan-bahan mineral.
penjelasan
ini sebagai perbedaan antara senyawa organik dan anorganik. senyawa
organik diartikan sebagai senyawa kimia yang diperoleh dari makhluk
hidup.
semua organisme hidup tersusun atas senyawa-senyawa organik contohnya
rambut,kulit ,otot,keringat ,obat dan sbg, semuanya merupakan senyawa
orgnik
banyak
ahli kimia yang hanya menjelaskan perbedaan senyawa organik dan senyawa
anorganik , dalam hal ini senyawa organik harus mempunyai energi vital
sebagai hasil dari keaslian mereka dalam tubuh makhluk hidup. Teori
vitalitas mengalami perubahan ketika Michael Chevreul (1816)
menemukan sabun sebagai hasil reaksi antara asam basa dengan lemak
hewani . Lemak hewani dapat dipisahkan dalam beberapa senyawa organik
murni yang disebut dengan asam lemak.
Teori vitalis semakin melemah ketika Friedrich Wohler (1828)
dapat menggubah garam organik , amonium sianat menjadi senyawa organik
yaitu urea yang sebelumnya telah ditemukan dalam urin manusia.
Atom
terpenting yang dipeljari dalam kimia organik adalahatom karbon . atom
karbon sangat spesial karena termasuk golongan 4A, karbon memliki empat
elektron valensi yang dapat digunakan untuk membentuk empat ikatan
kovalen . Di dalam tabel priodik , atom karbon menduduki posisi tengah ,
atom sebelah kiri karbon kecendrungan memberikan elektron sedangkan
sebelahkanan nya cendrung menarik elektron.
Li
|
Be
|
B
|
C
|
N
|
O
|
F
|
Gambar letak atom karbon pada tabel priodik
1. STRUKTUR ELEKTRON DARI ATOM
Unsur-unsur yang paling
penting bagi ahli kimia organic adalah karbon, hydrogen,oksigen, dan nitrogen .
keempat unsur ini ada di kedua priode pertama dari susunan berkala dan
elektronnya terdapat dalam dua kulit electron yang terdekat ke inti. Setiap
kulit electron berhubungan dengan sejumlah energy tertentu . electron yang
dekat keinti lebih tertarik oleh proton
dalam inti dari pada electron yang lebih jauh kedudukannya . karna itu semakin
dekat electron terdapat ke inti , semakin rendah energinya dan electron ini
sukar berpindah dalam reaksi kimia.
A.Orbital
Atom
Teori kuantum yaitu untuk
menggambarkan posisi yang paling mungkin dari sebuah electron. Tiap kulit
electron suatu atom dibagi menjadi orbital
atom. Orbital atom adalah bagian
dari ruang dimana ditemukannya sebuah electron dengan kadar energy yang khas
adalah (90-95%). Rapat electron
adalah istilah lain yang digunakan untuk mengambarkan kebisaan ditemukannya
electron pada titik tertentu . rapat electron yang lebih tinggi berarti
kebisaannya lebih tinggi sedangkan rapat electron yang lebih rendah kebisaanya
lebih rendah.
Gambar 1.1 menunjukkan grafik rapat
electron dalam orbital 1s dan 2s sebagai
fungsi jarak inti. dari grafik terlihat bahwa orbital 1s dan 2s tak mempunyai
permukaan yang tajam , tetapi rapat elektronnya bertambah dan berkurang melalui
daerah jarak dari inti.
Kurva rapat electron –jarak untuk
orbital 2s menggungkapkan dua daerah
dengan rapat electron tinggi yang terpisaholeh titik nol . titik nol ini
disebut simpul , dan menyatakan
daerah dalam ruang yang kebisaannya
menemukan electron (dalam hal ini electron 2s)
sangat kecil. Semua orbital krcuali orbital 1s mempunyai simpul. ( gambar
1.2)
Tingkat energy kedua mengandung tiga orbital
atom 2p . orbital 2p ada pada jarak sedikit agak jauh dari
pada inti orbital 2s dan mempunyai
energy yang agak sedikit lebih tinggi . orbital p berbentuk seperti halter (alat olahraga angkat besi) setiap
orbital p mempunyai dua cuping yang
terpisah oleh simpul pada inti. (lihat gambar 1.3)
gambar 1.3 bentuk orbital orbital 2p
Ketiga orbital 2p ekuvalen dalam bentuk dan jarak dari inti , mereka mempunyai
energy yang sama orbital yang memiliki
inti yang sama seperti orbital 2p, dikatakan terdegenerasi.
B.
Pengisian Orbital
Electron yang mempunyai spin yang dapat berputar menurut arah jarum jam
atau berlawanan jarum jam (+1/2 dan - 1/2
) Spin dari partikel bermuatan,
menimbulkan medan magnet kecil atau momen
magnet, dan dua electron dengan spin berlawanan mempunyai momen magnet berlawanan . tolakan antara
muatan negative dari dua electron dengan spin berlawanan dikuraingi dengan yang berlawanan , yang memungkinkan dua
electron untuk saling berpasangan dalam
orbital.
Perinsip Aufbau mengatakan bahwa
apabila kita maju dari atom hydrogen (nomor ataom 1) ke atom atom dengan nomor
atom yang lebih tinggi maka orbital terisi oleh electron sedemikian rupa
sehingga orbital yang berenergi terendah
terisi lebih dulu. Atom hydrogen mempunyai electron tunggal dalam orbital
1s. unsur berikutnya helium (nomor atom 2) dalam orbital 1s . kedua electron dalam orbital ini berpasangan. Suatu pemberian
mengenai struktur electron dari unsur disebut konfigurasi electron.
2.Jari- jari Atom
·
Jari- jari atom adalah jarak dari pusat inti ke electron paling
luar . jari jari atom ditentukan dengan mengukur panjang ikatan ( jarak antara
inti ) dalam senyawa kovalen seperti pada Cl-Cl atau H-H dan kemudian
membagikan nya dengan dua. Karena itu jari-jari atom sering disebut jari-jari kovalen. Nilai
jari-jari atom biasanya diberikan dalam Angstrom (Å) dengan 1Å= 10-8 cm. jari
jari atom berubah-ubah bergantung pada besarnya tarikan antara inti dan
elektronnya. Makin besar tarikan makin kecil jari jari atomnya.
Perhatikan unsur deret kedua dari susuanan berkala (litium sampai fluor ) . atom
dari setiap unsur ini hanya mempunyai electron dalam dua kulit electron pertama. Apabila kita maju tahap
unsur ini hanya mempunyai electron dalam dua kulit electron pertama. Apabila
kita maju tahap demi tahap dari litium sampai fluor , maka satu proton ditambahkan pada inti , pada
setiap tahap inti mempunyai tarikan untuk electron yang lebih besar dari
jari-jari atom berkurang
Dalam kimia organic, atom saling berikatan satu dengan yang
lain dalam kedekatan yang dekat oleh ikatan kovalen , konsep jari jari atom
akan berguna dalam nenperkirakan tarikan dan tolakan antara atom dan dalam
membahas kekuatan kovalen
· Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah ukuran kemampuan atom untuk menarik
electron luarnya atau electron valensi. Katrena
electron luar dari atom yang digunakan untuk ikatan, maka keelektronegatifan
berguna dalam meramalkan dan menerangkan kereaktifan kimia.seperti
jari-jari atom, keelektronegatifan dipengaruhi oleh jumlah proton dalam inti
dan jumlah kulit yang mengandung elektron. Makin besar jumlah proton berarti
makin besar muatan inti positif, dan dengan demikian tarikan untuk electron
ikatan bertambah. Karena keelektronegatifan bertambah dari kiri kekanan untuk
periode tertentu dari susunan berkala.
Skala puling adalah skala numerik
dari keelektronegatifan . skala ini diturunkan dari perhitungan energy-ikatan
untuk berbagai unsure yang terikat oleh ikatan kovalen. Dalam skala pauling
flour, unsure yang paling elektronegatif, mempunyai nilai keelektronegatifan 4.
Litium, keelektronegatifannya rendah, mempunyai nilai 1. Suatu unsure dengan
keelektronegatifan yang sangat rendah (seperti litium) kadang-kadang disebut
unsure elektropositif. Karbon mempunyai nilai keelektronegatifan menengah 2,5.
13.
Panjang
ikatan dan sudut ikatan
Jarak yang memisahkan inti dari dua atom
yang terikat kovalen disebut panjang ikatan. panjang ikatan kovalen, yang dapat ditentukan secara
eksperimental, mempunyai selang harga dari 0,74Å sampai 2Å. Bila ada lebih dari
dua atom dalam molekul , ikatan membentuk sudut yang disebut sudut ikatan. Sudut ikatan berpariasi
dari kira-kira 60° sampai 180°
Kebanyakan
struktur organik mengandung lebih dari tiga atom, dan lebih bersifat
berdimensi-tiga dari pada berdimensi-dua. Rumus struktur terdahulu untuk
amoniak (NH3) menggambarkan satu teknik untuk menyatakan suatu
struktur dimensi-tiga. Ikatan garis (-) menyatakan ikatan dalam bidang kertas.
Baji padat (−−)menyatakan ikatan yang keluar dari kertas menuju pengamat; H
pada ujung yang lebar dari baji padat ada di muka kertas. Baji yang patah-patah
(−−−) menyatakan ikatan yang menunjuk ke belakang kertas; H pada ujung yang
sempit dari baji yang patah-patah ada di belakang kertas.
4.
Energi Disosiasi
ikatan
Bila
atom saling terikat membentuk molekul, energy dilepaskan (biasanya sebagai
kalor atau
cahaya). Jadi, untuk molekul agar terdisosiasi menjadi atom-atomnya harus diberikan
energy. Ada dua cara agar ikatan dapat terdisosiasi.
Satu cara adalah karena pemaksapisahan
heterolitik (heterolytic cleavega) (yunani, hetero,”berbeda”), dalam
mana kedua elaktron ikatan dipertahankan pada satu atom, hasil pembelahan
heterolitik adalah sepasang ion.
Proses
lain yang meungkinkan suatu ikatan terdisosiasi adalah pemaksapisahan homolitik
(yunani, homo,”sama”). Dalam hal ini setiap atom yang turut dalam ikatan
kovalen menerima satu electron dari pasangan yang saling berbagi yang asli.
Yang dihasilkan adalah atom yyang secara listrik netral atau gugus atom.
Pemaksapisahan homolitik lebih berguna dari pada pemaksa pisahan
heterolitik dalam penentuan energi yang diperlukan untuk disosiasi karena
perhitungan tak disulitkan oleh tarikan ionik antara hasilnya. Dari penentuan
komponen gas yang terdisosiasi pada suhu tinggi, perubahan entalpi ΔH (Perubahan
kadar kalor,atau energi ) telah dihitunguntuk sejumlah besar disosiasi ikatan.
Energy disosiasi
memungkinkan ahli kimia untuk menghitung kestabilan relative dari senyawa
dan meramalkan (sampai taraf tertentu) sebab-sebab reaksi kimia. Misalnya:satu
reaksi yang akan dibahas kemudian dalam teks ini adalah khlorinasi metana, CH4:
5.Konsep Asam dan Basa dalam Kimia Organic
Menurut konsep
Bronsted Lowry mengenai asam dan basa, suatu asam
adalah zat yang dapat memberikan ion hydrogen yang bermuatan positif, atau
proton (H+). Basa didefenisikan
sebagai zat yang dapat menerima H+.
1. Asam dan basa
kuat dan lemah
asam
kuat adalah asam yang dasarnya mengalami ionisasi
sempurna dalam air. Asam kuat yang representative adalah HCl, HNO3,
dan H2SO4. Ionisasi dari asam-asam kuat ini adalah reaksi
asam-basa yang khas. Asam (HCl, misalnya) memberikan proton kepada basa (H2O).
Kesetimbangan terletak jauh kekanan (ionisasi sempurna dari HCl) karena H2O
merupakan basa lebih kuat dari Cl dan HCl merupakan asam lebih kuat
dari pada H3O+.
Asam lemah,
sebaliknya hanya terionisasi sebagian dalam air. Asam karbonat adalah asam
anorganik yang lemah yang khas. Kesetimbangannya letaknya jauh kekiri karena H3O+
adalah asam yang lebih kuat dan HCO3- adalah basa yang lebih
kuat
Basa yang
digolongkan sebagai kuat (seperti OH-) atau lemah (NH3),
bergntung pada afinitasnya terhadap proton.
Amina
adalah golongan senyawa organic yang secara structural sama dengan ammonia:
suatu amina mengandung atom nitrogen yang terikat secara kovalen dengan
satu atau lebih atom karbon dan mempunyai sepasang electron menyendiri. Amina
seperti ammonia adalah basa lemah dan mengalami reaksi reversible dengan air
atau asam lemah lainnya. (Penggunaan asam kuat mendorong reaksi sampai
berkesudahan).
Senyawa organic
yang mengandung gugus karboksilat
adalah asam lemah. Senyawa-senyawa yang mengandung gugus karboksilat disebut
asam karboksilat. Asamasetat(CH3CO2H), adalah contohnya.
Salah satu alasan untuk keasaman asam karboksilat adalah kepolaran ikatan
O-H.
Dengan
adanya basa, H+ ditarik dari gugus karboksilat dan terbentuklah
anion karboksilat, karena asam karboksilat hanya asam lemah, reaksi ini tak
berlangsung sampai sempurna kecuali bila digunkan basa yang lebih kuat dari
air.
2. Asam dan basa Konjugat
Konsep asam dan
basa konjugat berguna untuk pembandingan keasaman dan kebasaan. Basa konjugat dari asam adalah ion atau
molekul yang dihasilkan setelah kehilangan H+ dari asamnya.
Misalnya, ion klorida adalah basa konjugat dari HCl. Asam konjuat dari NH3
adalah NH4+. Di lain pihak, bila asam lemah atau sangat lemah, basa
konjugatnya adalah sedang kuatnya atau kuat, bergantung pada afinitas
basa konjugat untuk H+.
Jadi, bila kekuatan asam dari deret senyawa
bertambah, kekuatan basa dari basa konjugatnya juga berkurang.
3. basa dan asam lewis
Meskipun
banyak reaksi asam-basa mencakup perpindahan proton dari asam ke basa, bebera
pareaksi asam basa tidak mencakup perpindahan proton. Dengan alasan ini, telah
dikembangkan konsep lewis yang lebih umum mengenai asam dan basa. Asam lewis adalah zat yang dapat menerima sepasang
electron. Setiap spesi dengan atom yang kekurangan electron dapat berfungsi
sebagai asam lewis, misalnya; H+ adalah asam lewis. Kebanyakan
asam lewis selain H+ yang dijumpai adalah garam logam anhidrat
(misalnya ZnCL2, FeCl3, dan AlBr3).
Basa lewis adalah zat yang dapat memberikan
sepasang electron. Contoh dari basa lewis adalah NH3 dan OH-,
masing-masing mempunyai sepasang electron valensi yang menyendiri yang
dapat disumbangkan ke H+ atau semua asam lewis lain.
4. Tetapan Keasaman
Suatu reaksi kimia mempunyai tetapan keseimbangan K
yang menggambarkan seberapa jauh reaksi berlangsung sampai berkesudahan. Untuk
ionisasi dari suatu asam dalam air, tetapan ini disebut tetapan keasaman Ka.
Semakin terionisasi suatu asam, semakin besar nilai Ka karena nilai dalam
pembilang makin besar. Asam yang lebih kuat mempunya inilai Ka yang lebih
besar. Setiap asam dengan Ka> 10 dianggap sebagai asam kuat.
Seperti dalam hal pH yang merupakan logaritma
negative dari konsentrasi ion hydrogen, maka pKa merupakan logaritma negative
dari Ka. Bila Ka semakin besar (asam yang lebih kuat) pKa menjadi lebih kecil,
makin kecil nilai pKa makin kuat asam nya.
5. Ketetapan kesetimbangan
Reaksi reversible dari basa lemah dengan air,
seperti reaksi dari asam lemah dengan H2O menghasilkan
konsentrasi ion yang kecil, tetapi tetap pada kesetimbangan. Tetapan kebasaan.
Kb adalah tetapan setimbangan untuk reaksi ini. Seperti dalam hal Ka, nilai [H2O]
tercakup dalam Kb dalam ungkapan kesetimbangan.
Dengan bertambahnya kekuatan basa, nilai Kb
bertambah dan nilai pKb berkurang. Semakin kecil nilai untuk pKb, semakin berat
basanya.
"electron yang dekat keinti lebih tertarik oleh proton dalam inti dari pada electron yang lebih jauh kedudukannya" lalu apakah jika lebih banyak elektron yang tertarik oleh proton akan membuat atom tersebut menjadi stabil?
BalasHapusSekian dan terima kasih
Assalamualaikum wr wb. Perkenalkan saya Agustiningsih Amir, dari reguler mandiri 2015. Terimkasih untuk informasi yang telah anda berikan, sangat bermanfaat, namun sedikit ingin menanyakan.
BalasHapusMemgapa Kebanyakan struktur organik mengandung lebih dari tiga atom, dan lebih bersifat berdimensi-tiga dari pada berdimensi-dua? Apakah ada struktur organik yang berdimensi-dua, jika ada tolong berikan contohnya.
Sekin dari saya, wassalam
Apa beda konsep basa organik dan asam organik lewis dengan teori lainnya ??
BalasHapusBagaimana kita menentukan suatu struktur bersifat berdimensi tiga atau berdimensi dua? terimakasih
BalasHapus